Ad Code

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA HEWAN DAN MANUSIA


PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

PADA HEWAN DAN MANUSIA

 

Pertumbuhan adalah penambahan sel- sel dan bobot tubuh yang bersifat irreversible.

 Perkembangan adalah pertumbuhan yang disertai dengan organogenesis dan diferensiasi struktur serta fungsi. Pertumbuhan dan perkembangan hewan terdiri dari dua tahap,  yaitu tahap embrio dan tahap pasca embrio.

Tahap Embrio 

Tahap embrio dimulai dari proses:

1) fertilisasi (penyatuan sel telur dan sperma), kemudian terbentuk

2) zigot yang mengalami proses pembelahan.

 

Tahap embrio dikelompokkan menjadi beberapa fase, yaitu :

        1.      Fase pembelahan (cleavage) atau  Morula 

Pada fase ini zigot mengalami pembelahan berkali-kali. Pembelahan zigot terjadi secara mitosis, yaitu dimulai dari satu menjadi dua,  dua menjadi empat,  dan seterusnya.  Pada saat pembelahan sel terjadi pembelahan yang tidak bersamaan. Embrio yang terdiri dari 16-64 sel inilah yang disebut morula.



 Tahapan pembelahan sel menjadi morula.

            2.      Fase Blastula
            Pada fase blastula terjadi pembagian sitoplasma ke dalam dua kutub yang dibentuk pada fase                 morula. Pada fase ini kutub fungsional dan kutub vegetatif telah selesai dibentuk.  Hal ini                     ditandai dengan dibentuknya rongga di antara kedua kutub yang berisi cairan dan                                    disebut blastosol / blastocoel (Gambar 2).  

Embrio yang memiliki blastosol disebut blastula. Proses pembentukan blastosol disebut blastulasi.


Gambar 2. Terbentuknya rongga blastosol.

            3.      Fase Gastrula,

Embrio mengalami proses diferensiasi dengan mulai menghilangkan blastosol. Sel-sel pada kutub fungsional akan membelah dengan cepat.  Akibatnya, sel-sel pada kutub vegetatif membentuk lekukan ke arah dalam (invaginasi).  Invaginasi akan membentuk dua formasi, yaitu lapisan luar (ektoderm)  dan lapisan dalam (endoderm). Bagian tengah gastrula disebut dengan arkenteron. Bagian luar yang terbuka pada gas menuju arkenteron disebut dengan blastofor. Pada fase ini akan terjadi lanjutan diferensiasi sebagian endoderm menjadi bagian mesoderm. Pada akhir dan gastrula telah terbentuk bagian endoderm,  mesoderm,  ektoderm

  

 


 . Tahapan invaginasi hingga terbentuk endoderm, mesoderm, dan ektoderm.

 

Hewan triploblastik dikelompokkan menjadi tiga berdasarkan ada tidaknya selom (berasal dari kata coelom = ruangan yang berongga) dan bagaimana selom tersebut dibentuk selama embriogenesis. Kelompok hewan tersebut yaitu aselomatapseudoselomata, dan selomata (euselomata).

Hewan aselomata tidak memiliki pseudoselomata memiliki selom semu, contohnya cacing tanah. Hewan selomata yang memiliki selom sesungguhnya, misalnya manusia 

        4.      Diferensiasi dan Organogenesis 

Pada fase ini mulai terjadi diferensiasi dan organogenesis pada struktur dan fungsi sel untuk menjadi jaringan yang spesifik.  Proses ini dikendalikan oleh faktor gen yang dibawa pada saat terjadi pembentukan kutub fungsional dan kutub vegetatif.  Pada akhirnya masing-masing bagian endoderm, mesoderm,  dan ektoderm akan mengalami diferensiasi menjadi organ-organ sebagai berikut:        

1.      Ektoderm akan mengalami diferensiasi menjadi epidermis,  rambut,  kelenjar minyak,  kelenjar keringat,  email gigi,  sistem saraf,  dan saraf reseptor.  

2.      Mesoderm akan mengalami diferensiasi menjadi tulang,  jaringan ikat,  otot,  sistem peredaran darah, sistem ekskresi misalnya duktus deferens,  dan sistem reproduksi 

3.      Endoderm akan mengalami diferensiasi menjadi jaringan epitel pencernaan,  sistem pernapasan,  pankreas dan hati serta kelenjar gondok. 

Dalam proses diferensiasi dan organogenesis,  bagian yang berdekatan saling mempengaruhi. Sebagai contoh,  bagian mesoderm akan mempengaruhi ektoderm dalam diferensiasi untuk perkembangan alat gerak,  yaitu sebagian berasal dari sel ektoderm dan sebagian dari mesoderm.  Setelah tahap embrio selesai,  embrio yang disebut janin siap dilahirkan.

 

Tahapan Pasca Embrio 

Pada tahap pasca embrio,  terjadi pertumbuhan dan perkembangan menjadi individu dewasa. Individu dewasa, artinya siap menghasilkan keturunan atau bereproduksi Beberapa hewan invertebrata mengalami regenerasi atau metamorfosis selama pertumbuhan dan perkembangannya Sedangkan hewan vertebrata mengalami pertumbuhan dan perkembangan dari hewan muda (anak) menjadi hewan dewasa.

        1.      Regenerasi 

Regenerasi adalah proses perbaikan tubuh yang luka atau rusak.  Proses ini ditentukan oleh sel-sel batang dalam tubuh hewan yang belum mengalami diferensiasi. Pada organisme yang berkembang biak secara aseksual, regenerasi berarti juga sebagai proses reproduksi atau berkembang biak       

        2.      Metamorfosis 

Metamorfosis adalah perubahan ukuran,  bentuk,  dan bagian-bagian tubuh hewan dari suatu stadium ke stadium berikutnya. Metamorfosis merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan hewan khususnya serangga dan amfibi menuju dewasa.  Dalam siklus hidupnya, hewan memiliki truktur dan fungsi tubuh yang berbeda pada setiap stadium.  Metamorfosis dikendalikan oleh hormon tiroksin dan triodotironin yang dihasilkan oleh kelenjar Thyroid, di bawah pengaruh TSH (Thyroid Stimulating hormon)-yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis.       

        3.      Metamorfosis serangga (insekta) 

Berdasarkan tidak terjadinya atau terjadinya tahap metamorfosis yang dialami,  serangga dibedakan menjadi kelompok serangga ametabolaholometabola, dan hemimetabola      

a.      Ametabola 
Ametabola merupakan organisme yang tidak mengalami proses metamorfosis. Stadium yang dimiliki adalah stadium telur dan stadium imago (dewasa).  Contohnya kutu buku yang bertelur kemudian berkembang menjadi dewasa tanpa melakukan metamorfosis

 

b.      Holometabola 

Holometabola merupakan organisme yang mengalami metamorfosis sempurna.  Hewan ini memiliki stadium telur, larva (ulat), pupa (kepompong), dan imago (dewasa).  

Contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna:  kupu-kupu. Stadium telurnya dapat kita amati pada daun, Telur menjadi larva yang sangat aktif mencari makan dengan cara memakan daun. Stadium larva terjadi beberapa kali pergantian kulit yang disebut dengan ekdisis. Setelah itu larva akan berubah menjadi pupa (kepompong). Fase pupa merupakan fase istirahat. Kemudian,  pupa berkembang menjadi kupu-kupu yang mampu terbang dan berkembang biak kembali untuk menghasilkan telur. Contoh lain holometabola adalah kumbang, ngengat, semut, dan lebah



c. Hemimetabola 
Hemimetabola merupakan organisme yang mengalami metamorfosis tidak sempurna. Stadium yang dimiliki oleh hewan ini adalah telur, larva atau nimfa, semi-imago, dan imago (dewasa). Contoh hewan kelompok ini adalah kumbang.  Stadium telur dapat kita amati pada pasir sebagai medium peletakan telur.  Setelah telur menetas,  terbentuk stadium larva. Setelah itu akan terbentuk stadium semi-imago.  Stadium ini memiliki bentuk morfologi yang sama dengan kumbang imago,  tetapi belum memiliki kemampuan untuk bereproduksi, karena organ reproduksinya belum tumbuh sempurna. Setelah itu kumbang memasuki stadium imago yang mampu bereproduksi atau berkembang bia menghasilkan.  Contoh lain hemimetabola adalah belalang, walang sangit,  dan lipas.


 

Metamorfosis katak (amfibi) 
Tahap metamorfosis katak pada umumnya dibagi menjadi 3 stadium, yaitu premetamorfosisprometamorfosis, dan metamorfosis klimaks. Selama

a.    stadium premetamorfosis, telur yang telah dibuahi tumbuh menjadi berudu (kecebong). Berudu bertambah ukurannya dengan sedikit perubahan bentuk tubuh. Pada

b.     stadium prometamorfosis, kaki bagian belakang muncul dan pertumbuhan tubuh terjadi secara lambat.

c.    Selama metamorfosis klimaks, kaki bagian depan muncul dan ekor mulai menghilang.  

 


Metagenesis

Beberapa jenis hewan dan tumbuhan ada yang mengalami proses metagenesis. Metagenesis adalah proses pergiliran hidup yaitu antara fase seksual dan aseksual. Hewan dan tumbuhan yang mengalami metagenesis akan mengalami dua fase kehidupan, yaitu fase kehidupan yang bereproduksi secara seksual dan fase kehidupan yang bereproduksi secara aseksual. 

Metagenesis pada tumbuhan dapat diamati dengan jelas pada tumbuhan tak berbiji (paku dan lumut). Pada tumbuhan tersebut, pembentukan gamet jantan berlangsung di dalam antheridium dan gamet betina di dalam arkegonium. Jika gamet jantan membuahi gamet betina, maka akan terbentuk zigot. Zigot tumbuh menjadi individu yang menghasilkan spora. Generasi ini disebut fase vegetatif (aseksual) atau sporofit. Spora yang jatuh di tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi individu baru yang menghasilkan gamet. Karena menghasilkan gamet, maka generasi ini disebut fase generatif (seksual) atau gametofit. Demikian seterusnya terjadi pergiliran keturunan antara fase gametofit dan sporofit. Tumbuhan lumut yang sering kamu jumpai merupakan fase gametofit. Sedangkan tumbuhan paku yang kamu lihat sehari-hari merupakan fase sporofit. Pergiliran keturunan antara fase sporofit dan gametofit itulah yang disebut metagenesis. Beberapa hewan tingkat rendah juga mengalami metagenesis, contohnya Obelia dan Aurelia. Perhatikan metagenesis ubur-ubur (Aurelia), dari gambar itu tampak jelas bahwa ubur-ubur (Aurelia) memiliki dua jenis kehidupan yaitu kehidupan saat menempel (polip) dan kehidupan bergerak bebas (medusa).

 

 

E. Tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia

Manusia juga mengalami pertumbuhan dan perkembangan. terjadi perubahan berat dan tinggi badan (tumbuh).  ketika baru lahir beratmu sekitar 3 kg, pada umur 6 bulan beratnya menjadi 8 – 9 kg





Perkembangan berhubungan dengan tingkah laku (sikap) atau kejiwaan. Misalnya terjadi perkembangan/perubahan sikap dan kebiasaan dari balita, remaja, dewasa, sampai lanjut usia. Setiap tahap perkembangan memiliki ciri yang berbeda. pertumbuhan dan perkembangan berbeda, tetapi kedua proses ini berlangsung bersamaan dan tidak dapat dipisahkan.

Dewasa yang ditandai adanya perubahan fisik dan emosional (psikis). Masa pubertas disebut juga akil balig. Pada masa ini telah tercapai kematangan seksual yaitu sistem reproduksi telah mampu membuat sel-sel kelamin (gamet). Hal ini dipengaruhi oleh produksi hormon kelamin dan kelenjar hipofisis. Secara biologis, kamu telah siap untuk bereproduksi, namun belum tentu demikian bila ditinjau secara segi psikis, sosial, ekonomi, dan lain-lain. Tingkat perkembangan pada setiap orang berbeda-beda, yang dipengaruhi oleh faktor keturunan, produksi hormon, konsumsi makanan, dan penyakit. Gejala pubertas dapat ditinjau secara fisik dan psikis (kejiwaan/emosional).

 

Tahap Perkembangan Manusia

No

Tahap perkembangan

Ciri-ciri

1

Balita

ü Mulai mengenal lingkungan

ü Membutuhkan perhatian khusus dari orang tua

ü Senang bermain

ü Bersifat kekanak-kanaan(manja)

ü Cenderung keras kepala

ü Suka menolak perentah

ü Membutuhkan giji yang banyak hormon yang dihasilkan secara meningkat

2

Kanak-kanak

ü Gigi susu mulai tanggal dan gigi permanen mulai tumbuh

ü Pertumbuhan jiwanya relatif stabil

ü Daya ingat kuat , mematuhi segala perintah  gurunya

ü Mudah menghafal tetapi juga mudah lupa

ü Sifat keras kepala mulai berkurang dan lebih banyak menerima pengertian karena kemampuan logika mulai berkembang

3

Remaja

Ø Mulai memperhatikan penampilan

Ø Mudah cemas dan bingung bila adanya perubahan psikis

Ø Tidak mau di batasi aktifitasnya

Ø Memilih teman yang cocok

Ø Tidak mau diperlakukan seperti anak kecil

Ø Selalu ingin mencoba hal yang baru

Ø Senang meniru idola atau berkhayal

Ø Mulai bersikap kritis

Ø Mulai ada perubahan bentuk fisik

Ø Mulai menghasilkan hormon reproduksi

Ø Alat kelamin mulai berkembang

Ø Hormon pertumbuhan masih terus menghasilkan

4

Dewasa mulai umur 18 – 60 th

Ø Daya pikir cepat

Ø Bersifat kritis

Ø Sudah mempunyai pendirihan tetap

Ø Sudah menetapkan lingkungan yang di anggap cocok

Ø Sudah dapat memilih pasangan hidupyang dianggap cocok

Ø Oargan reprodusi sudah matang dan sempurna

Ø Hormon pertumbuhaan sudah dihasilkan lagi

5

Manula

Ø Daya fikir lambat

Ø Mudah tesinggung

Ø Pendirian dan pemikiran sudah tetap

Ø Terkadang bersifat kekanak-kanakan

Ø Rambut mulai memutih

Ø Kulit mulai keriput

Ø Gigi mulai tanggal

Ø Mata mulai rabun

Ø Wanita mulai masa monopous

 

F. Pubertas pada Remaja

Berdasarkan usiamu, sekarang kamu telah memasuki tahap remaja. Kamu tentu dapat merasakan adanya perubahan fisik dan tingkah laku yang pasti berbeda dibandingkan sewaktu duduk di sekolah dasar. Semua remaja mengalami pubertas.

Pubertas adalah perubahan menjadi dewasa yang ditandai adanya perubahan fisik dan emosional (psikis). Masa pubertas disebut juga akil balig. Pada masa ini telah tercapai kematangan seksual yaitu sistem reproduksi telah mampu membuat sel-sel kelamin (gamet). Hal ini dipengaruhi oleh produksi hormon kelamin dan kelenjar hipofisis. Secara biologis, kamu telah siap untuk bereproduksi, namun belum tentu demikian bila ditinjau secara segi psikis, sosial, ekonomi, dan lain-lain. Tingkat perkembangan pada setiap orang berbeda-beda, yang dipengaruhi oleh faktor keturunan, produksi hormon, konsumsi makanan, dan penyakit. Gejala pubertas dapat ditinjau secara fisik dan psikis (kejiwaan/emosional).

1. Pubertas Secara Fisik

Pubertas secara fisik dapat dilihat dari perubahan tubuh, meliputi perubahan tanda kelamin primer dan sekunder. Perkembangan tubuh remaja laki-laki dan perempuan berbeda karena pengaruh hormon yang dihasilkan. Laki-laki menghasilkan hormon androgen, sedangkan perempuan menghasilkan hormon estrogen. Ciri-ciri pubertas secara fisik dapat diuraikan sebagai berikut.

a. Ciri kelamin primer

1) Organ kelamin telah mampu memproduksi sel-sel kelamin. Laki-laki mulai menghasilkan sperma di dalam testis, sedangkan perempuan mulai menghasilkan sel telur di dalam indung telur (ovarium).

2) Organ kelamin mulai berfungsi. Pada remaja laki-laki ditandai dengan pertama kali mengalami “mimpi basah” yang mengeluarkan sperma atau air mani. Pada perempuan ditandai dengan mengalami menstruasi yang pertama kali.

b. Ciri kelamin sekunder

Pada remaja laki-laki, pubertas ditandai dengan ciri-ciri kelamin sekunder sebagai berikut.

1)   Mulai tumbuh jakun.
2) Perubahan suara menjadi lebih besar dan berat.
3) Tumbuh kumis atau jenggot.
4) Tumbuh rambut di dada, kaki, ketiak, dan sekitar organ kelamin.
5) Mulai tampak otot-otot yang berkembang lebih besar dan menonjol.
6) Bahu melebar melebihi bagian pinggul.
7) Perubahan jaringan kulit menjadi lebih kasar dan poripori tampak membesar.
8) Kadang-kadang diikuti dengan munculnya jerawat di daerah muka.

 

Pada remaja perempuan, pubertas juga ditandai dengan ciri kelamin sekunder sebagai berikut.

1)    Membesarnya payudara dan puting susu mulai timbul.
2) Pinggul melebar.
3) Tumbuh rambut di ketiak dan sekitar organ kelamin.
4) Suara lebih nyaring.
5) Kadang-kadang diikuti munculnya jerawat di daerah muka.
6) Perubahan proporsi tubuh, tampak dari bertambahnya tinggi badan, berat badan, panjang kaki, dan tangan, sehingga ukuran seluruh badan bertambah.

 

2. Pubertas Secara Psikis

Selain terjadi perubahan secara fisik, pada masa pubertas juga terjadi perubahan hormonal yang memengaruhi kondisi psikologis dan tingkah lakunya. Ciri-ciri pubertas secara psikis dapat diuraikan sebagai berikut.

a. Mencari identitas diri

Dalam usaha mencari identitas diri, remaja sering menentang kemapanan karena dirasa membelenggu kebebasannya. Meskipun cara berpikirnya belum dewasa namun remaja tidak mau dikatakan sebagai anak-anak. Remaja sering melakukan hal coba-coba karena rasa ingin tahu yang sangat besar.

b. Mulai tertarik kepada lawan jenis

Masa remaja adalah masa persiapan menuju dewasa. Wajar bila remaja mempunyai ketertarikan dengan lawan jenis. Namun demikian pernikahan pada usia remaja belum diperbolehkan karena secara mental belum siap. Kehamilan pada usia remaja dapat berpengaruh negatif baik pada diri remaja maupun bayi yang dikandungnya.

 












LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

PADA HEWAN DAN MANUSIA

 

Nama:..............................

Kelas : XII IPA - IPS

 

Tujuan :

            Menganalisis pertumbuhan dan perkembangan pada hewan

 

1.      Perhatikan gambar di bawah ini dan sebutkan bagian no 1-4

NO

GAMBAR

NAMA

KETERANGAN  FUNGSI

 

 

1



1

 

2

 

3

 

4

 

 

NO

GAMBAR

NAMA

BERILAH KETERANGAN  PROSES  TERBENTUKNYA EMBRIO DAN TENTUKAN UMUR EMBRIO TERSEBUT

 

 

 

 







1

 

2

 

3

 

 

 

 

NO

GAMBAR

NAMA

KETERANGAN  FUNGSI

 

 

 

1

 

2

 

3

 

4

 

 

NO

GAMBAR

NAMA

KETERANGAN

 

 

 




1

 

2

 

3

 

4

 

 

    Jawablah dan diskusikan pertanyaan di bawah ini:

        1.      Jelaskah tahap (fase pertumbuhan embrio manusia)

        2.      Sebutkan ciri psikis masa remaja

        3.      Sebutkan ciri pesikis masa manula

 

 




Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement